Kita seringkali menganggap western (barat – tapi bukan Sumatera Barat, Jawa barat atau Kalimantan Barat, orang dewasa tidak perlu dijelaskan yang dimaksud barat dalam konteks kalimat ini) selalu lebih mempesona dan memukau. Padahal kita tahu bahwa tidak semua yang berwarna kuning mengkilap itu emas,,
Kita pilih kasus yang sederhana saja, secara teori bahasa Inggris adalah bahasa yang paling simpel sedunia (mereka hanya memiliki satu jenis kata eat untuk menafsirkan kata makan, mbadog, nguntal, nedi, maem, nyosor, mamah, dahar, dst) namun karena bahasa itu oleh kekuatan kapital menjadi bahasa global. karena keterbatasan inilah bahasa Inggris dipakai, sebab penduduk dunia akan muntah-muntah kalau menjadikan Jawa sebagai bahasa induknya.
Banyak orang di negeri ini menjadi minder dengan kawannya yang mampu bicara Inggris. Padahal di sekolah TK di Inggris sana, anak-anak kecil-nya sudah bisa bahasa Inggris dengan lancar. Jadi hal ini tidak patut dan freak kalau dijadikan alat kebanggaan (Hasssyyyemmm,, tidak konsisten lagi, ternyata nyatut istilah english juga kie).
Untungnya tidak semua anak-anak muda Nusantara gumunan. Tidak jarang mereka memainkan bahasa Inggris sebagai benteng budaya mereka. Sehingga dengan enteng kita tahu bahwa kata bamboo berasal dari bambu, camp dari kata kampung, paradise dari para-desa (tempat yang mulia – sankskerta), amuck dari amuk, paddy dari padi, dan book dari suara buku tebal yang jatuh – mak gedebook (maksa bener contoh yang terakhir ini).
Untuk contoh kalimat yang lebih luas, orang Jawa bisa lebih jauh bermain ; blekkedet – black cat death,, die hard (le modar angel tenan), mission imposible (ra mungkin klakon), only god knows why (mung Gusti Pangeran sek weruh), everybody knows my name (narsis tenan).
Agar lebih mantab coba kita artikan secara penuh, lagu imagine yang pernah kondang dinyanyikan oleh misua Yoko Ono (dari kata kok yo ono) ; John Lennon.
Imagine there’s no heaven (aku mbayangke ra ono opo kui swargo)
it’s easy if you try (jajalen koe melu ngelamun persis aku iki)
No hell below us (terus mbayangke yen neroko ki yo ora ono)
above us only sky (dadi neng kono kui mung onok langit)
Imagine all the people (kabeh wong do ngayal ngene ki)
living for today (yo mugo-mugo iso kabeh dino iki)
a.. a.. (teriakan John Lennon lagi kejepit tali gitar)
Imagine there’s no countries (oh iyo,, gak onok juga opo kui negara)
it isn’t hard to do (angel tenan kie)
Nothing to kill or die for (gak onok sek paten-patenan)
and no religion too (wah ngeri kie, gak onok agama juga,,)
o..o.. (mbengok koyo tarzan)
Imagine all the people living life in peace (kabeh wong do mikir damai)
* You may say I’m a dreamer (koe mesti le nganggep aku tukang ndobos)
But I’m not the only one (neng lewih ndobos wong-wong partai kae)
I hope some day you’ll join us (aku sih simpel wae, koe iso nerimo konsepku iki)
And the world will be as one (kabeh wong sak-nduyo jadi siji)
Live as one (gak onok sekat-sekat meneh, bhineka tunggal ika mas brow)
Imagine no possession I wonder if you can (tidak ada kepemilikan, tekmu tekku, kejobo bojo lho yo..)
No need for greed or hunger (wong seng rakus nggawe wong kere pateni wae)
a brotherhood of man (kebeh wong paseduluran)
Imagine all the people sharing all the world (sebarno yo angen-angenku ikie)
Repeat to *
(re = sebelum, peat = kopet)
^_^
Just another free Blogger theme
0 comments:
Post a Comment